Belajar Sor Singgih Basa (bahasa) Bali

Sor Singgih Basa Bali sebaiknya diketahui bagi orang yang ingin belajar Belajar Basa Bali (bahasa Bali). Sor Singgih Basa Bali ini merupakan sebuah aturan penggunaan kata (kruna) dalam Bahasa Bali tergantung siapa yang diajak bicara atau dimana kata/kalimat itu disampaikan. Bahasa Bali memang memiliki bahasa halus dan kasar, seperti daerah lainnya, ditambah lagi Bahasa Bali memiliki Sor Singgih. Berdasarkan berbagai sumber, berikut ini 7 jenis atau tingkatan sebuah kata (kruna) dalam Basa (bahasa) Bali yaitu:

  • Basa Alus Singgih
  • Basa Alus Madia
  • Basa Alus Sor
  • Basa Alus Mider
  • Basa Mider
  • Basa Andap/Kepara
  • Basa Kasar

Berikut ini penjelasan sederhana tentang masing-masing jenis/tingkatan Bahasa Bali terkait dengan Sor Singgih Basa Bali.

Basa Alus Singgih. Merupakan penggunaan kata halus yang dipakai saat berbicara dengan orang yang lebih dihormati, misalnya orang suci, pejabat, orang yang dituakan dan lainnya. Penggunaan kata ini tujuannya adalah untuk menghormati orang atau lawan bicara tersebut. Contohnya:

  • Galah sampun wengi, Ida sampun mekolem. Mekolem artinya tidur, merupakan contoh kata alus singgih yaitu untuk meninggikan/menghormati orang yang disebut sudah tidur tersebut. Bisa juga menggunakan kata merem yang juga Alus Singgih. Kata lain untuk tidur adalah sirep, pules, medem, mesare.
  • Ngiring ngerayunang dumun. Ngerayunang artinya makan, kata lain untuk makan adalah ngajeng, nunas, neda, ngamah, nidik.

Basa Alus Madia. Merupakan penggunaan kata halus yang sedang saja, bisa dipakai untuk merujuk diri sendiri ataupun orang yang dihormati. Contohnya:

  • Sira punika sane rauh?
  • Titiang sampun suwe nyantos iriki.

Basa Alus Sor. Merupakan penggunaan kata halus yang digunakan untuk merendah, terutama ketika berbicara dengan orang yang dihormati, maksudnya kata disini adalah kata yang merujuk kepada diri sendiri (orang yang bicara). Contohnya:

  • Ida sampun ngerayunang, titiang taler sampun nunas. Kata ngerayunang dan nunas artinya sama yaitu makan, tetapi ketika menyebut diri sendiri (titiang), orang yang bicara menggunakan kata nunas dengan maksud merendah.
  • Asun idane sampun neda, kuluk tiange sampun ngamah. Asu dan kuluk artinya sama yaitu anjing. Neda merupakan Alus Singgih karena menyebut anjing orang yang dihormati.
  • Tiang miragi orti rahina dibi, Ida mirengang orti? Miragi dan mirengang artinya sama yaitu mendengar.

Basa Alus Mider. Merupakan kata yang memiliki rasa yang sama ketika digunakan untuk orang yang dihormati ataupun sebaliknya. Misalnya : numbas (membeli), sampun (sudah), durung (belum), lali (lupa).

Basa Mider. Merupakan kata yang tidak memiliki padanan kata dalam tingkatan halus ataupun kasar, jadi tidak ada bentuk halus ataupun kasarnya sehingga bisa digunakan dalam semua tingkatan. Contoh : dija (dimana), kija (kemana).

Basa Andap/Kepara. Merupakan kata merupakan kata yang andap (endep artinya rendah) yaitu kata yang tidak halus tapi tidak terlalu kasar. Misalnya : suba (sudah), jani (sekarang), pidan (dulu).

Basa Kasar. Sesuai namanya merupakan kata bahasa kasar.

Demikian penjelasan tentang Sor Singgih Basa Bali yang sebaiknya diketahui untuk anda yang ingin sedikit memperdalam Bahasa Bali. Sebagai catatan : penulis bukan merupakan ahli bahasa ataupun sastra Bali, ringkatan di atas merupakan rangkuman dari berbagai sumber serta pengalaman penulis sejak kecil sebagai orang Bali serta pengalaman sehari-hari. Namun dalam sehari-hari menurut pengalaman menulis yang perlu anda perhatikan sebenarnya ada dua hal yaitu:

  • Halus dan kasar. Yang pertama adalah anda harus bisa membedakan apakah sebuah kata sudah halus atau kasar. Dalam percakapan dengan orang yang dihormati atau orang yang baru dikenal, berusaha saja menggunakan pilihan kata halus, walaupun mungkin masih salam penempatan Alus Sor dan Alus Singgih namun akan lebih dimaklumi.
  • Alus Sor dan Alus Singgih. Yang kedua jika sudah bisa membedakan kata halus dan kasar, barulah kemudian mencoba memilah antara Alus Sor dan Alus Singgih sehingga tidak salah dalam menempatkan atau menggunakan kata terutama saat berbicara dengan orang yang dihormati, apalagi jika berbicara di depan umum.

Semoga bermanfaat. Mohon kritik dan saran jika ada yang salah dalam artikel ini.

3 comments / Add your comment below

  1. DIMANA TY BISA BELAJAR BAHASA BALI SINGGIH UNTUK BISA MC , MEPIDARTA DAN LAINNYA NGGIH? MOHON INFO DANKALAU ADA KONTAKNYA PAK, SUKSMA

  2. Baru tahu kalau bahasa Bali ada tingkatannya juga seperti bahasa Jawa. Tapi kalau bukan orang asli Bali misalnya salah memakai bahasa halus tidak apa apa yah.

Leave a Reply to I KETUT GEDE PARIARTA Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *