Kalau ngomongin tahun 2012, apa sih yang paling rame dibicarakan? Mungkin isu kiamat adalah salah satunya. Tapi untunglah setidaknya kiamat belum terjadi sehingga saya masih sempat menuliskan Catatan Akhir Tahun 2013 ini. Tulisan ini anggap saja sebagai sebuah tulisan penutup di tahun 2012 ini, dimana saya akan mencoba mengingat tentang apa saja yang saya alami di tahun 2012. Walaupun jujur saja hingga sampai kalimat terakhir di paragraf ini saya belum tahu akan menceritakan apa disini.
Month: December 2012
Kesabaran Petugas Teller Bank BNI Canggu

Hari ini saya melakukan setoran tunai alias menabung di Bank BNI di Jalan Raya Canggu yang tidak jauh dari rumah saya. Oya, sebelumnya saya ceritakan bahwa ada satu layanan yang saya sukai di Bank BNI yaitu kita tidak perlu menuliskan slip jika ingin melakukan setoran tunai. Cukup dengan mengetahui nomor rekening dan nama pemilik rekeningnya atau dengan membawa buku tabungannya. Berbeda dengan di bank lain yang saya ketahui kita harus tetap mengisi slip setoran jika ingin menyetor/menabung, bahkan jika menabung ke rekening sendiri dengan membawa buku tabungan.
Saya Jarang Memberi Ucapan Selamat Hari Raya
Saya bukan sedang ingin mengomentari pihak dalam agama tertentu yang konon tidak membolehkan umatnya mengucapkan selamat hari Natal untuk umat beragama Kristen. Entahlah apakah juga ada larangan mengucapkan selamat hari raya untuk agama lainnya atau tidak. Mau mengucapkan atau tidak, menurut saya itu terserah kepada masing-masing orang.
Manfaat Memberikan Komentar Saat Blogwalking
Sudah menjadi kebiasaan umum bahkan ada yang menganggap kewajiban bagi seorang blogger untuk melakukan kegiatan blogwalking. Ya walaupun setiap blogger tentu memiliki cara, waktu dan intensitas yang berbeda-beda untuk blogwalking. Nah, ketika blogwalking umumnya blogger akan meninggalkan jejak berupa komentar pada tulisan (post) yang mereka baca di blog orang lain.
Ketika Musim Hujan Datang
Salah satu kendala yang saya rasakan bekerja di tempat yang sekarang ini adalah jarak kantor yang lumayan jauh dari rumah, sekitar 27 KM. Itu artinya setiap bekerja saya akan menempuh jarak 54 KM untuk pulang pergi, apalagi ditambah dengan kondisi jalan yang semakin tidak manusiawi, macet dimana-mana. Dan ditambah lagi jika musim hujan datang, lengkaplah “penderitaan” saya.