Ucapan turut berduka cita dalam bahasa Bali bisa menggunakan kalimat “Dumogi polih pemargi lan genah sane becik“, artinya semoga mendapatkan jalan dan tempat terbaik. Sedangkan saat ini ucapan turut berduka cita di Bali khususnya untuk umat beragama Hindu saat ini lebih umum menggunakan ungkapan “amor ing acintya”. Untuk diketahui “amor ing acintya” bukanlah bahasa Bali tetapi bahasa Sansekerta. Ada 2 penulisan yaitu “amor ing acintya” atau “amor ring acintya”, mana yang lebih tepat? Keduanya tidak salah, akan tetapi karena “amor ing acintya” rasanya lebih pas karena ketiga kata merupakan bahasa Sansekerta, sedangkan kata “ring” adalah bahasa Bali halus yang artinya “di”.
Untuk agama Hindu sebenarnya ada doa atau mantra ketika kita mendoakan seseorang yang telah meninggal, doanya adalah sebagai berikut:
Oṁ atma tattwatma naryatma Swadah Ang Ah
Oṁ swargantu, moksantu, sùnyantu, murcantu.
Oṁ ksāma sampurnāya namah swāha.
Artinya kurang lebih : “Ya Tuhan semoga atma/roh yang meninggal ini mendapatkan sorga, menyatu denganMu, mencapai keheningan tanpa derita, ampunilah segala dosanya semoga ia mendapat kesempurnaan atas pengetahuan dan pengampunanMu”. Doa/mantra di atas lebih tepat diucapkan saat upacara atau saat kita melayat ke rumah orang yang meninggal.
Sedangkan ucapan “amor ing acintya” saat lebih umum atau lebih viral digunakan terutama di media sosial saat ada kabar duka. Ucapan ini bermakna doa dan harapan semoga orang yang meninggal mendapatkan tempat terbaik yaitu menyatu dengan Sang Pencipta. Ucapan turut berduka cita “amor ing acintya” biasanya digunakan agar lebih cepat dan singkat ketika berkomentar, jika ingin lebih lengkap mungkin bisa ditambahkan “Dumogi polih pemargi lan genah sane becik, amor ing acintya“, jadi kombinasi ucapan turut berduka cita dalam bahasa Bali dan bahasa Sansekerta.
Demikianlah ucapan turut berduka cita dalam bahasa Bali, semoga bermanfaat bagi pembaca, jika ada kekeliruan dalam penjelasan di atas, mohon dikoreksi.
Ijin menyapa Jik.
Penjelasan yg menarik tentang men-doakan dengan bahasa “wit” nya Hindu di Nusantara.
Suksma kunjungannya