Di Bali, ngejot artinya memberikan sesuatu (umumnya makanan) kepada orang lain ketika kita mempunyai hajatan atau pada saat hari raya tertentu. Mungkin hampir sama seperti di daerah lainnya di seluruh Indonesia, di Bali juga ada tradisi ngejot ini. Sebenarnya secara umum sifat orang Indonesia khususnya di Bali adalah tolong menolong dan saling berbagi, dan tradisi ngejot ini adalah salah satu bukti nyata. Tradisi ngejot di Bali bisa kita dibedakan menjadi dua yaitu ngejot ketika hari raya dan ngejot ketika seseorang memiliki hajatan atau melaksanakan suatu upacara adat/agama tertentu.
Ngejot ketika hari raya seperti Galungan, Kuningan dan lainnya biasanya bersifat sukarela dan lebih menyesuaikan situasi dan kondisi. Artinya apa yang kita miliki itulah yang kita berikan pada orang lain yaitu biasanya tetangga dan kerabat serta sanak famili. Mungkin karena di saat itu hampir semua orang juga merayakan hari raya, jadi bisa dibilang ibarat bertukar kado karena biasanya saling ngejot.
Di samping itu, di daerah tertentu yang majemuk, umat beragama non Hindu juga ikut menerima jotan (barang/makanan yang diberikan waktu ngejot), begitu juga sebaliknya ketika hari raya umat lain seperti Idul Fitri, Natal, Waisak dan lainnya warga Hindu juga turut merasakannya. Betapa indahnya perbedaan bukan?
Sementara itu, ngejot ketika melaksanakan suatu upacara adat/agama seperti pawiwahan (pernikahan), mepandes/metatah (potong gigi), nelu bulanin (tiga bulanan), odalan, otonan dan lainnya sedikit berbeda. Untuk upacara yang tergolong besar seperti pernikahan, potong gigi, tiga bulanan, ngejot biasanya dilaksanakan lebih formal, isi jotan sudah diatur sedemikian rupa, daftar orang yang menerima jotan pun ada, serta yang membawakan jotan juga berpakaian adat. Isi jotan biasanya berupa sate, nasi (dengan takaran tertentu), lawar, buah dan lainnya. Orang yang menerima jotan biasanya per kepala keluarga, yaitu tetangga, dan sanak keluarga dalam jangkauan tertentu. Orang yang menerima jotan ini juga berarti diundang untuk datang menghadiri upacara tersebut.
Sedangkan untuk upacara agama yang lebih kecil seperti otonan, odalan di merajan alit (tempat suci keluarga kecil) dan lainnya, ngejot lebih dinamis seperti ngejot pada waktu hari raya agama. Tidak semua hari raya di Bali diikuti tradisi ngejot, yang sudah pasti adalah hari raya Galungan, Kuningan, Pagerwesi dan lainnya. Sedangkan hari raya Nyepi, Saraswati, dan beberapa lainnya jarang diikuti dengan tradisi ngejot.
Di daerah anda juga ada tradisi seperti ini bukan?
Ditempat saya ada juga tradisi atau kebiasaan seperti ini, cuma hanya berbeda sebutan saja dan biasanya dilakukan menjelang hari Raya Idul Fitri atau Natal.
Kalau Ngejot, kebetulan salah seorang abang ipar saya orang bali, jadi tahu juga tradisi ini karena beliau pernah bercerita. Cuma sayang, udah lama saya tidak bertemu, karena sejak kepindahannya ke Denpasar sampai sekarang belum pernah ketemu. *kangen mode on*
.-= aldy´s last blog ..Perfect : WordPress.org Menjuarai CMS Award 2009 =-.
@aldy,
hehe, jadi curhat nih :D
“Orang yang menerima jotan ini juga berarti diundang untuk datang menghadiri upacara tersebut”…
kalau di kampung saya, yang seperti itu namanya “tonjokan” yaitu pemberian yang bersifat pemberitahuan sekaligus undangan…
asyik banget kalau ditonjok… hehehe
.-= Andy MSE´s last blog ..Berita Buruk Buat Perokok =-.
@Andy MSE,
iya, bisa-bisa makannya jadi dobel kan?
Ngejot kalau di Jawa seperti Kenduri kali ya?
@aLe,
Kenduri itu artinya apa ya?
Ditunggu ngejot dalam rangka blog baru-nya (ha ha…, kebiasan anggota BBC Bli) :D
Bagusnya yang saya lihat di Bali, ada ngejot yang transculture
.-= Cahya´s last blog ..I’m Not A Violist =-.
@Cahya,
indahnya perbedaan..
ngejot… baik sekali tradisinya,,,
menjaga hubungan sosial dengan cara yang sederhana
tapi luar biasa dampaknyaaa
.-= elmoudy´s last blog ..Visi Awal Keberhasilan =-.
@elmoudy,
iya, wujud saling menghormati dan menyayangi
Saya sering dengar tradisi ini. Tapi blum pernah menjadi pelakunya secara langsung. Hehe..
.-= pushandaka´s last blog ..Bola Api di SBY =-.
@pushandaka,
kalau menjadi “korban”-nya pernah?
halo bli……………………………………………………………………..
apa kabarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
baikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk-baikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
ajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
kannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
@mbah gendeng,
kaaaabbbbaaaaarrrrr baaaaaik… :D
Ooo, di Bali namanya ngejot, kalau di Jawa juga ada, biasanya kalau orang punya kerja; pengantin, setelah melahirkan, atau syukuran, berupa makanan (nasi, lauk pauk, sayur, buah)yang dibungkus besek/kardus.
Namun dalam perkembangannya, nasi tersebut berubah menjadi roti, karena dinilai lebih efisien, lebih murah dan tidak report.
@Winarto,
di Bali juga begitu, bahkan ada yang berupa mie instan..
ngejot menandakan kerukunan dan rasa kekeluargaan yang erat di lingkungan masyarakat……..
xixixixi..
kapan ya ajung sepintar kak wira?????
hwehehehehehehe
@tiny,
emang Kak Wira sepintar apa sih? :p
selametan kali ya mas
.-= Badruz´s last blog ..Lomba Menulis Bertema Ibu =-.
@Badruz,
ya begitulah..
Ngejot ini brarti beda ma megibung ya bli?
.-= Brandal Surga´s last blog ..Kontes Blog Berhadiah Blog Dot Com =-.
@Brandal Surga,
beda, megibung itu makan satu “piring” rame-rame..
Di Sumedang juga ada Bli, namanya Pupundut.
@Kang Yudiono,
makin banyak nih wawasan saya :-)
ngejot itu….
bagi2 makanan ke sanak saudara kita , saat kita ada hajatan ..
dan sekaligus artinya undangan /pemberitahuan akan acara hajatan tsb
gitu kayanya ya?? heheee :)
.-= Decy´s last blog ..hehe =-.
@Decy,
iya, nggak selalu undangan sih, karena kadang ngejot setelah acara selesai..
Hati2 juga dengan ejotan.. :D
@Cadink,
hehe, emang kenapa bro?
@Cadink, iya bener ..
hati2 juag dengan jotan :) lebih baik di panaskan lagi walau masih dalam keadaan hangat atau panas saat diberikan :)
.-= Decy´s last blog ..hehe =-.
@Decy,
pengalaman buruk ya?
Salam bli. Saya blogger dari bali juga. Salam kenal.
.-= Dunia Komputer´s last blog ..Toshiba HDDR500E04XL 500 GB Portable External Hard Drive =-.
@Dunia Komputer,
salam kembali.. oya?
apalagi maan jotan, lebih asyik to :mrgreen:
@yudi,
itu memang yang paling asik..
di negare, nyepi, natal, idul fitri, semua saling ngejot bli….jeg rame gt…
salam kenal dari negare
.-= TrickStory´s last blog ..Ternyata Google Suka Bercanda =-.
@TrickStory,
wah, menarik sekali, salam kenal kembali..
Saya baru saja pindah ke Bali satu thn yg lalu, anak2 saya kesulitan utk pelajaran bahasa Bali di sekolah, bagai mana caranya utk belajar bahasa dan tradisi Bali yg mudah
saya ingin anak2 saya juga mengenal tradisi ataupun bahasa dimana kita tinggal.
Ada yg bisa bantu saya?
@Fitri,
learn by practice (bener ya begitu tulisannya?)
saya rasa dengan praktek langsung akan lebih mudah, apalagi anda dan keluarga sudah tinggal di lingkungan yang mendukung untuk praktek langsung.
Dear Mbk Fitri,
Untuk pelajaran bahasa Bali kami ada team guru private,, jika berkenan kami bisa membantu info: dewa.astina@gmail.com
@ Bli Made Wira suksma web-nya ,, bagus sekali bisa jadi media pelestarian Budaya Bali / lokal lainnya… :)
@Dewa Astina : terima kasih
@Rose : Ida Ayu Ngurah? Kayaknya tidak cocok deh. Yang namanya berisi Ngurah itu biasanya laki-laki. Sedangkan Ida Ayu itu perempuan.
wah, saya suka nih artikel yg mengulas budaya lokal. mari kita hargai dan kita cintai budaya daerah kita, jadikan budaya daerah kita pun bisa dikenal dunia.