Baru sekitar seminggu yang lalu datang dari perjalanan dinas ke Lombok, kali ini saya mendapat lagi tugas perjalanan dinas ke Lombok dalam rangka Launching SBMPTNP 2022 Kemenparekraf di Poltekpar Lombok. SBMPTNP merupakan singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata yang diselenggarakan secara bersama oleh 6 perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu Poltekpar Bali, Poltekpar NHI Bandung, Poltekpar Makassar, Poltekpar Medan, Poltekpar Palembang dan Poltekpar Lombok.
Kami berangkat pada hari Minggu tanggal 27 Pebruari 2022 dan kembali ke Bali pada tanggal 2 Maret 2022 yaitu di hari Pengerupukan, jadi total 4 hari 3 malam. Kami berangkat sekitar pukul 2 siang menggunakan pesawat Wings Air dan kembali hari Selasa sekitar pukul 9 pagi dengan pesawat yang sama. Penerbangan ke Lombok ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit saja, jadi cukup cepat tiba. Tiba di Lombok kami langsung diajak ke hotel tempat menginap yaitu di hotel Lombok Astoria di Mataram, kemudian malamnya ada acara makan malam di restoran tidak jauh dari hotel.
Kegiatan di hari kedua yaitu hari Senin (tanggal merah) kami berangkat dari hotel menuju kampus dengan perjalanan sekitar 1 jam, kemudian langsung dilaksanakan rapat teknis persiapan acara launching. Siangnya kami mendapat makan siang di kampus dengan gaya Begibung, semacam makan Megibung di Bali. Selesai makan siang, rombongan dibagi menjadi 2, para pimpinan akan mengadakan rapat dadakan terkait Dosen Tetap Non PNS serta beberapa hal lainnya, sedangkan yang lainnya akan diajak tour ke Kuta Mandalika. Pimpinan kami kebetulan ada kegiatan lain mendampingi Ibu Sesmen, jadi atasan saya ditugaskan menggantikan rapat, jadilah saya ikut rapat saja, kebetulan juga agak males ikut tour karena rasanya capek. Selesai rapat, kami mengikuti acara gladi bersih launching, masih di kampus. Selesai semua acara hari itu, sudah agak sore, kami kembali ke hotel, lumayan jauh 1 jam. Tiba di kampus hanya beberapa menit saja, kami kembali diajakan makan malam. Rasanya padat sekali acara hari itu. Sudah malam baru kembali ke hotel untuk istirahat.
Hari ketiga, hari Selasa dimana acara puncak launching, sekitar pukul 3 pagi saya terbangun karena sakit perut, saya ke toilet untuk BAB, perut rasanya mules sekali. Setelah itu saya mencoba tidur lagi, tapi perut rasanya masih sakit, saya ke toilet lagi, diare, begitu seterusnya hampir setiap 30 menit. Sampai pukul 6 pagi saya masih kesakitan, lemes. Setelah minum promag rasanya agak mendingan walau masih lemes. Saya memutuskan untuk tidak ikut acara launching dan istirahat di kamar saja, sementara atasan saya tetap berangkat bersama pimpinan. Saya mencoba menyembuhkan diri, makan bubur saya beberapa suap yang dibawakan ke kamar. Saya lemes dan meriang, lalu tidur lagi, saya terus istirahat sambil berharap bisa segera pulih karena besok pagi harus berangkat pulang.
Siang harinya saya hanya makan bubur lagi beberapa suap, badan masih lemas dan meriang. Saya khawatir tidak bisa pulang karena sakit. Akhirnya setelah diomelin istri, saya keluar hotel jalan kaki untuk beli obat diare, karena kebetulan saya ndak bawa obat diare. Langsung minum obat diare, kondisi saya agak membaik, saya tidur lagi istirahat karena masih meriang. Sorenya meriang hilang, kondisi saya mulai membaik walau perut rasanya masih agak aneh tapi lumayan lebih lega. Saya kemudian mandi biar badan segar dan mumpung sudah tidak meriang.
Malamnya ada acara makan malam lagi, tapi saya memutuskan untuk tidak ikut. Oleh atasan saya yang saya ajak sekamar, saya dibungkusin nasi dan daging bebek manis. Malamnya saya mulai bisa makan nasi lagi, nafsu makan mulai ada, kebetulan nasinya juga lembut, daging bebeknya juga lembut dan manis, tidak pedas, jadi saya makan sedikit. Malam itu saya bisa istirahat lumayan nyenyak. Keesokan paginya, kami sudah bangun pukul 5 pagi dan checkout pukul 6, lalu pukul 6.30 langsung berangkat ke bandara, sempat sarapan di hotel hanya bubur saja karena saya takut perut nanti error lagi.
Perjalanan ke Bali lancar, saya tiba dengan selamat dan akhirnya bisa Ngerupuk dan Nyepi di Bali.