Tanggal 17 – 19 Maret 2017 saya ditugaskan melakukan perjalanan dinas dalam rangka Campus Expo Malang 2017. STP Nusa Dua Bali mendapat tawaran oleh sebuah EO yang akan mengadakan sebuah Campus Expo di kota Malang pada tanggal 18 Maret 2017. Karena kegiatan itu kebetulan dengan masih awal-awal SBMSTAPP 2017, jadi saya diminta ikut menemani salah satu personil humas dalam Expo tersebut, dengan harapan pengunjung Expo bisa langsung diarahkan/dibimbing untuk mendaftar SBMSTAPP.
Kami berangkat H-1 Expo yaitu tanggal 17 Maret 2017, menggunakan Wing Air dari bandara Ngurah Rai langsung menuju bandara Abdul Rachman Saleh. Sebelumnya saya sempat punya keinginan naik pesawat ke melalui Juanda (Surabaya) lalu naik travel ke Malang, karena ingin bisa naik Garuda dan menghindari penerbangan ke Malang yang katanya kurang nyaman. Tetapi, dari berbagai saran dan juga secara logika akhirnya saya memilih langsung ke Malang saja.
Pesawat Wing Air yang kami tumpangi ke Malang berangkat tepat waktu. Begitu juga penerbangan yang sebelumnya sempat saya khawatirkan akan kurang nyaman ternyata cukup nyaman, hanya sedikit goncangan menjelang mendarat, saya pun lega karena kami mendarat dengan selamat. Oya, saya berangkat ditemani oleh Bapak Putu Gargita dari tim humas.
Tiba di bandara Abdul Rachman Saleh, bandaranya memang kecil. Saat kami tiba hanya ada 2 pesawat komersil disana yaitu Wing Air yang saya tumpangi dan satu lagi pesawat Citilink yang akan berangkat. Gedung terminal kedatangan memang relatif kecil, kurang lebih sama dengan gedung terminal bandara di Bandung (yang lama), ya maklum saja bandaranya kecil. Bahkan toiletnya pun hanya ada 1, tapi dengan jumlah penumpang yang tidak seberapa rasanya masih cukup memadai, yang penting bersih.
Selesai mengambil bagasi, kami langsung pesan taksi dan berangkat menuju hotel Sahid Montana, letaknya di dekat Alun-alun Tugu Malang. Lokasi Expo juga berada di sebelah Alun-alun Tugu Malang yaitu di Aula Skodam V Brawijaya. Jadi dari hotel jaraknya hanya 100 meter ke lokasi Expo. Sekitar 30 menit naik taksi kami tiba di hotel. Setelah check in dan istirahat, sorenya kami langsung ke lokasi Expo untuk menyiapkan stand. Ternyata persiapan Expo sangat sederhana, saya agak pesimis akan jumlah pengunjung yang akan datang besoknya.
Tentang hotel, kami pesan kamar yang Superior Deluxe dengan harga Rp. 540.000,- malam include sarapan. Hotel Sahid Montana ini ternyata hotel yang sudah sangat lama, tapi kebersihannya cukup terjaga. Beberapa kekurangan yang rasa rasakan diantaranya : tidak ada lift, air panas di kamar mandi kurang lancar, ketika air panas lancar, malah air dinginnya yang tidak lancar, selain itu bed-nya juga sangat sempit dan kurang empuk, dan terakhir wifi-nya juga kurang lancar, beberapa kali saya harus mengulang koneksi. Sementara itu kelebihannya adalah harga yang cukup terjangkau dan lokasi yang dekat untuk kemana-mana serta jalur transportasi baik becak, taksi, angkot juga tersedia.
Hari H Expo, selesai sarapan kami langsung menuju lokasi. Katanya Expo akan dibuka mulai pukul 9 pagi hingga pukul 9 malam. Kami tiba sejam lebih awal, dan masih sangat sepi. Kami pun membuka stand. Waktu berjalan, hingga pukul 11 siang tidak ada semacam acara pembukaan. Hanya ada lomba akustik di panggung dengan kualitas sound dan perlengkapan yang sangat tidak bagus menurut saya yang tidak ngerti musik. Pengunjung pun sangat amat sepi. Hingga malam total hanya ada 5 pengunjung ke stand kami, itupun semua sebenarnya sudah mendaftar di SBMSTAPP dan datang ke lokasi Expo karena melihat informasinya di akun instagram STP Nusa Dua Bali.
Sebenarnya kami agak kecewa dengan jumlah pengunjung, apalagi di sebelah lokasi Expo sebenarnya ada SMA yang cukup ramai. Entah mengapa pengunjung sangat sepi, atau mungkin panitia kurang maksimal dalam promosi atau memang peminat yang tidak ada. Malam itu Expo ditutup dan kami merapikan barang-barang lalu kembali ke hotel.
Keesokan harinya, karena kebetulan pesawat kembali ke Bali berangkat sekitar jam 2 siang, jadi kami sempat jalan-jalan dulu paginya ke Alun-alun Merdeka, lalu keliling naik becak sambil membeli beberapa camilan untuk oleh-oleh. Siangnya kami check out di hotel lalu berangkat ke bandara naik taksi. Karena kebetulan pesawat Wing Air sempat delay jadi setelah check in kami sempat keluar lagi membeli makan di dekat parkiran, cukup banyak pilihan makanan disana. Selesai makan kami kembali ke gedung terminal keberangkatan.
Gedung terminal keberangkatan ini jauh lebih bagus daripada gedung di kedatangan di sebelahnya, sudah dua lantai dan seperti masih baru atau mungkin baru selesai renovasi. Naik ke lantai dua, ruang tunggunya pun sangat bersih dan nyaman, tersedia juga play ground yang relatif besar untuk anak-anak. Colokan listrik juga tersedia sangat banyak di tempat duduk ruang tunggu. Bisa dikatakan gedung keberangkatan ini seperti gedung keberangkatan di Bandung yang baru.
Pesawat Wing Air dari Bali yang akan kami tumpangi ke Bali pun mendarat di Malang. Oya, penerbangan Bali-Malang saat ini sepertinya hanya ada dari Wing Air saja dan itupun hanya 1 penerbangan. Menurut info dari sopir taksi yang sempat saya ajak ngobrol, kedatangan pesawat di Malang hanya 10 kali sehari. Tidak lama kemudian kami pun langsung boarding, lalu berangkat ke Bali dan tiba di Bali dengan selamat. Penerbangan cukup nyaman padahal cuaca ketika di atas tidak begitu bagus.
Oya, satu lagi, ini sebenarnya bukan pertama kali saya ke Malang karena ketika kuliah di Surabaya sudah beberapa kali ada kegiatan di Malang. Hanya saja untuk naik pesawat, ini pertama kalinya saya ke Malang.