Setiap sepeda motor tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga Yamaha Lexi yang kami pilih beberapa waktu lalu sebagai motor yang akan digunakan sehari-hari oleh istri saya menggantikan Honda Vario tahun 2009 yang sudah kami jual. Sebelum memutuskan memilih dan membeli Yamaha Lexi, kami sudah mempertimbangkan berbagai hal termasuk kelebihan dan kekurangan Yamaha Lexi ini. Jadi sebenarnya tidak ada hal yang mengagetkan bagi kami, namun tetap saja kelebihan dan kekurangan ini baru bisa benar-benar kami rasakan setelah memiliki dan mengendarai motor ini sehari-hari. Read More
Tag: motor
Selamat Datang Lusi, Si Seksi Lexi
Sebagai pengganti Sarah, Honda Vario kami yang sudah dijual, kami akhirnya memutuskan meminang Lusi, si seksi Yamaha Lexi. Sebenarnya sudah sejak awal tahun kami beberapa kali membicarakan calon pengganti Sarah dimana pilihannya ada beberapa. Kriteria kami adalah motor yang bisa dinaiki oleh saya dan juga istri, yang artinya kriterianya mengerucut pada skuter matik alias skutik.
Sebuah Khayalan Teknologi di Kepolisian
Baru saja saya blogwalking dan menemukan sebuah tulisan yang menceritakan tentang razia kendaraan yang biasa dilakukan oleh kepolisian. Si penulis mengungkapkan tentang rasa malesnya menunjukkan STNK, SIM dan mungkin KTP yang kadang membutuhkan waktu, apalagi kalau sampai antre untuk diperiksa. Saya kemudian memiliki pertanyaan, apakah razia yang dilaksanakan oleh polisi selama ini sudah efektif? Apakah tidak ada yang lolos? Hmmm..
Ketika Musim Hujan Datang
Salah satu kendala yang saya rasakan bekerja di tempat yang sekarang ini adalah jarak kantor yang lumayan jauh dari rumah, sekitar 27 KM. Itu artinya setiap bekerja saya akan menempuh jarak 54 KM untuk pulang pergi, apalagi ditambah dengan kondisi jalan yang semakin tidak manusiawi, macet dimana-mana. Dan ditambah lagi jika musim hujan datang, lengkaplah “penderitaan” saya.
Selamat Jalan Cecep

Cecep, sebuah sepeda motor Yamaha Vixion tahun 2008 yang saya beli pada bulan April tahun 2010 kini telah pensiun dari tugasnya menemani saya sehari-hari. Setelah lebih dari dua tahun menjalankan tugasnya sebagai kuda besi saya, kini saya telah memantapkan pikiran untuk melego Cecep kepada orang lain yang lebih membutuhkan jasanya. Dulu, ketika membelinya dari pemilik sebelumnya di Jl. Gunung AgungĀ Denpasar, alasan saya adalah karena saya membutuhkan sebuah sepeda motor yang lebih bertenaga untuk menempuh jarak 54 KM (PP) setiap hari kerja.