Dalam berbagai hal, kualitas dan kuantitas seringkali berbanding terbalik. Artinya ketika kualitas ditingkatkan maka kuantitas harus dikorbankan, sebaliknya jika kuantitas diperbanyak maka kualitas menjadi menurun. Salah satu contohnya adalah dalam dunia blog. Hal ini saya simpulkan setelah mencoba “365 days blog project” yang gagal itu.
Walaupun tidak ada ukuran tertentu tentang berapa jumlah post yang baik untuk dipublish dalam jangka waktu tertentu dalam sebuah blog, tapi untuk ukuran blogger biasa 2 sampai 3 tulisan per minggu mungkin bisa dijadikan standar. Blogger biasa disini maksud saya adalah blogger yang menjadikan ngeblog sebagai sekedar hobi, bukan untuk mencari uang atau tujuan khusus lainnya.
Lalu, ketika saya mencoba “365 days blog project” dimana aturan utamanya adalah membuat sebuah tulisan lalu mem-publish-nya setiap hari, maka kuantitas tulisan bisa dikatakan melebihi standar seorang blogger biasa. Dan disinilah kualitasĀ harus dikorbankan. Ya walaupun tulisan saya memang tidak berkualitas, lalu dengan mencoba meningkatkan kuantitas, kualitas yang sudah hancur itu pun semakin lebur menjadi hancur lebur.
Jadi pilih mana, kualitas atau kuantitas? Semua itu kembali kepada tujuan dan selera masing-masing, toh anda adalah raja di blog anda bukan?
Saya blogger hobiist, jarak terbaik menurutku adalah seminggu 2 tulisan.
Saya ngeblog senin-kamis.. rutin :)
Yup, dan saya salut dengan konsistensi anda mas :-)
tentunya kuantitas yang mempunyai kualitas dong…
memang rada susah juga, kalo bikin tulisan tiap hari
Kualitas vs Kuantitas tergantung darimana melihatnya seperti 10 x 1 vs 1 x 10 meskipun nilainya sama tapi terkandung arti didalamnya.
Mending pilih 10 x 10 kan.. atau setidaknya 5 x 5 sudah cukup..
Sekarang saya penasaran, adakah blogger yang mampu menampilkan keduanya, kualitas dan kuantitas?
Ada, tapi penilaian kita tentang kualitas tentu relatif ya.
kalau menurut saya kedua harus sejalan yang penting konsistennya
Kalau mau ideal, tentu kuantitas yang berkualitas. Tapi untuk blog yang dikelola oleh perorangan, saya rasa akan susah untuk dipraktekkan.
Apa yg menjadi dasar untuk menetukan suatu kwantitas itu berlawanan dgn kwalitas?
Apa yg menjadi dasar untuk menentukan suatu kwantitas Vs. kwalitas? knapa kita nggak ambil aja suatu tujuan dan maksud perlwanan (Vs.) itu, singkatnya keuntungan-lah.Atau Untung vs. Rugi