Tepat di hari raya Kuningan hari Sabtu lalu saya akhirnya memutuskan untuk mengganti ponsel saya dari BlackBerry Javelin 8900 dengan Sony Ericsson ST18i Xperia Ray. Ponsel BlackBerry Javelin 8900 atau biasa dikenal dengan “BlackBerry Javelin” saja ini sudah saya gunakan selama setahun lebih. Saya membelinya sekitar pertengahan bulan Desember 2010. Sebelumnya ponsel saya adalah ponsel biasa (karena banyak ponsel sekarang menyebut diri ponsel pintar) yaitu Sony Ericsson W810i, jadi bisa dikatakan saat ini saya telah kembali menggunakan produk Sony Ericsson.

Awal mula saya memilih BlackBerry Javelin 8900 adalah karena ketika itu saya memang butuh ponsel yang lebih baik dari Sony Ericsson W810i saya saat itu, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan internet. Saat itu beberapa kerabat saya yang sudah menggunakan BlackBerry. Saya juga membaca beberapa review tentang keunggulan BlackBerry khususnya dalam hal layanan push email dan sosial networking.

Jujur saja, layanan BlackBerry Messenger bukanlah tujuan utama saya ketika membeli BlackBerry dulu. Karena kalau hanya untuk ber-chatting-ria layanan semacam Yahoo Messenger rasanya sudah lebih dari cukup. Apalagi jika ada yang mengatakan bahwa tujuan membeli BlackBerry adalah sekedar gengsi, hmmm rasanya saya bukan tipe seperti itu.
Setelah menggunakan BlackBerry Javelin 8900 selama setahun lebih, jujur saja saya puas. Karena apa yang ditawarkan sesuai dengan apa yang saya dapatkan. Khususnya untuk urusan email, saya merasa BlackBerry benar-benar bisa dihandalkan. Maaf saya tidak bisa membandingkan dengan ponsel lain karena saya belum pernah mencobanya.
Walaupun saya pernah menuliskan kekurangan atau kelemahan BlackBerry Messenger beberapa waktu lalu, itu bukanlah sebuah kekecewaan karena saya memang tidak terlalu berharap banyak dengan layanan itu. Namun saya jujur juga layanan BBM sangat membantu saya dalam urusan komunikasi dengan istri yang juga menggunakan perangkat BlackBerry.
Jadi, sekali lagi saya puas menggunakan BlackBerry selama ini. Namun walaupun begitu, kepuasan itu tidak mengurungkan niat saya untuk menjualnya dan berganti ke “aliran” lain yaitu Android. Ada beberapa alasan mengapa saya memutuskan beralih ke Sony Ericsson Xperia Ray serta menjual ponsel BlackBerry saya.
Masalah Koneksi Jaringan Internet
BlackBerry Javelin 8900 yang saya gunakan belum mendukung 3G sehingga kecepatan koneksi internet saya rasakan tidak maksimal. Sebenarnya tidak terlalu masalah bagi saya, tapi ketika melihat ponsel lain dengan dukungan 3G atau diatasnya, saya merasa ingin juga merasakannya. Mengapa saat dulu saya hanya membeli BlackBerry yang belum mendukung 3G, tentu saja masalah dana.
Harga Jual
Saya tidak akan menyebutkan harga berapa saya menjual BlackBerry Javelin saya, tapi ini mumpung harga jualnya tidak terlalu jauh, ya walaupun sudah turun hampir setengah dari harga saya membelinya dulu.
Ingin Merasakan Android
Berkali-kali membaca artikel ataupun review tentang sistem operasi yang satu ini, Android, membuat saya ngebet ingin merasakannya, setidaknya pada perangkat ponsel. Selama ini saya belum benar-benar mengenal Android karena memang selama ini saya tidak memiliki perangkat baik ponsel apalagi tablet yang berbasis Android. Saya hanya beberapa kali mencobanya pada Samsung Galaxy Tab dan ponsel kerabat/teman.

Itu saja 3 alasan utama saya mengapa saya beralih dari BlackBerry Javelin 8900 ke Sony Ericsson Xperia Ray. Untuk masalah koneksi internet yang mendukung 3G sebenarnya bisa saja saya tetap menggunakan perangkat BlackBerry, tapi harganya sepertinya tidak sesuai bagi saya, lagipula saya memang ingin mencoba Android.
Dan alasan saya memilih Sony Ericsson Xperia Ray adalah berhubungan dengan budget 2,5 jutaan ponsel ini sepertinya pilihan terbaik untuk saya. Ini juga berkat informasi dan pertimbangan yang diberikan oleh seorang kawan blogger PandeBaik yang saya percaya memiliki info up to date mengenai gadget khusus ponsel Android, terima kasih bli :-)
Berarti tinggal menunggu tulisan selanjutnya, dari review, kelebihan Ray ketimbang Javelin dan tentu saja kelemahan Ray… :p
wah, kayaknya tulisan review yang begitu saya ndak mampu bikin bli? saya tunggu review2 di blog bli pande aja :D
Ciah… Hp baru ya bro… Nanti pinjam ya biar pernah nyoba XRay..?!? :D
silahkan bro
Saya dulu pake BB tapi trus stop karena ngga tahan ‘gangguan’ dari BBM yang tak kenal waktu :) Jadi, sejak dua taon lalu saya udah pake iPhone dan puas dengan iPhone :)
Saya sebenarnya juga terganggu dengan pesan2 sampah seperti itu, entahlah apakah memang pengguna BB kebanyakan suka broadcast seperti itu atau bagaimana. Tapi saya tidak memasukkan gangguan itu sebagai salah satu penyebab saya berpindah ke lain hati.
wohoho. harus makan2 merayakan gawai baru. kalo tidak, ntar cepat rusak. :D
waduh, ini komennya pak anton menakutkan. Eh tapi beneran nih, 2 hari pake hp baru, sim card saya yg rusak :-(
SE Experia Ray memang lumayan laku akhir-akhir ini. Dengan tampilan yang keren seperti ini, banyak orang mulai kembali ke SE. #eh
@giewahyudi : saya sebenarnya tidak sengaja ingin merk SE, cuma kebetulan saja kok pas HP Android yang saya cari merknya SE, hehe
Wah saya tertarik juga mencari Xperia Ray Pak, bisa info harga pasti dan tempat belinya di Bali Pak?
Saya belinya 2,6 juta pada waktu itu.
saya juga pake sony ray.. gmna cara melihat kontak simnya ??