Hari ini saya tertarik dengan salah satu tulisan di blog Mbak Isnuansa, tentang Menulis Dengan Gaya Pribadi. Saya tentu sangat setuju dengan apa yang dikatakan Mbak Isnuansa pada tulisannya tersebut. Kalau boleh saya simpulkan, pada tulisan Menulis Dengan Gaya Pribadi tersebut, Mbak Isnuansa menekankan bahwa seorang blogger sebaiknya menulis blog dengan gaya pribadi, menulis blog dengan gaya bahasa sendiri, dengan begitu pembaca akan menjadi lebih betah membaca tulisan kita.
Blog umumnya dimiliki oleh seseorang yang disebut blogger, dan salah satu ciri khas blog adalah gaya penulisan yang lebih pribadi dibanding tulisan di media lain seperti berita. Blog memang memungkinkan kita untuk menulis dengan gaya bebas, bebas yang sebebas-bebasnya. Tetapi jika anda ingin blog tetap disukai oleh pembaca, kita tentu tidak boleh menulis semau sendiri apalagi kalau tulisan itu hanya dimengerti oleh anda sendiri sebagai penulis di blog tersebut.
Maaf saya bukan bermaksud untuk mengatur anda bagaimana menulis di blog, karena pada dasarnya andalah penguasa di blog anda sendiri, dan anda berhak untuk menentukan bagaimana gaya anda menulis blog. Tapi sekedar mengingatkan, dan juga menambahkan apa yang ditulis Mbak Isnuansa tentang bagaimana gaya menulis blog, berikut ini beberapa hal yang mungkin perlu anda perhatikan berhubungan dengan gaya menulis blog :
- Gunakan bahasa yang umum, misalnya bahasa Indonesia. Atau bahkan bila anda menguasai, gunakan bahasa Inggris. Bukan bermaksud untuk melupakan bahasa daerah, tetapi logikanya semakin banyak orang yang mengerti bahasa di blog berarti kemungkinan anda mendapat lebih banyak pembaca semakin besar.
- Hindari pengunaan kata-kata yang tidak umum. Okelah jika misalnya anda menggunakan kata “nggak” atau “ndak” sebagai pengganti kata “tidak“, tetapi sebaiknya hindari penggunaan kata “ga” apalagi hanya huruf “g” saja.
- Hindari penggunaan singkatan seperti menulis SMS yang biasanya penuh singkatan dan kadang hanya dimengerti oleh sebagian orang.
Sekali lagi, apa yang saya sampaikan hanyalah tips dan selanjutnya terserah anda..
Kalau menurut saya, kata “nggak”, “ndak”, “ga” atau “gak” justru adalah kata-kata umum bli. Maksud saya adalah, bahwa kata-kata itu umum banget digunakan dan banyak orang yang mengerti artinya.
Beda halnya kalau yang anda maksud adalah kata-kata baku. Nah, kalau dinilai dari kebakuannya, saya setuju kata-kata di atas bukan berasal bahasa baku. :)
.-= pushandaka´s last blog ..Indonesia 2010 =-.
@pushandaka,
benar, kata-kata itu masih umum dalam artian mudah di mengerti oleh banyak orang, tetapi kalau hanya diganti dengan huruf “g” saja, itu sudah agak “parah”, hehehe
@imadewira, tapi saya setuju dengan artikel anda, memang baca yang singkat-singkat gitu bikin pusing deh.
lb baik yg dtl kn? :)
.-= SEO´s last blog ..Cara cepat belajar SEO untuk pemula semudah 123 =-.
@SEO,
hehe, tapi kalau di bagian komentar, saya juga kadang membuat singkatan kok, cuma saya usahakan yang sudah umum digunakan :-)
@pushandaka, Mau yang umum atau yang baku?? sebuah pilihan :-)
Komen dengan Empati ;) komen baik hati….
.-= Jauhari´s last blog ..Terapi Berfikir Positif =-.
@Jauhari,
terima kasih komennya
Makasih tipnya bli.
menurut saya sebaiknya kita menggunakan bahasa yang baku dan mudah dibaca.
.-= Zaiful Anwar´s last blog ..3 Way Link Exchange =-.
@Zaiful Anwar,
menurut saya sih tidak perlu baku, cukup bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang.
@imadewira, Yes, bahasa Indonesia sehari-hari saja. Tapi saya lebih suka bahasa baku yang bisa dimengerti secara umum/orang banyak
Terimakasih, Bli Wira, Backlinknya. ;-)
Saya terpaksa mendelete tulisan yang saya ketik karena menulis: Makasih. Tapi bukan kasih lho…@isnuansa,
kalau kata “makasih” sih masih mending, yang sudah parah itu kalau misalnya ditulis dengan “maaciy”
wah nomer 2 itu kebiasaan saya..
gimana dunk?? :)
.-= fanz´s last blog ..Ujian Akhir Semester =-.
@fanz,
jangan dibiasakan, hehe
@fanz, Bukan pelajaran bahasa Indonesia kok :P
Setuju. Nggak perlu bahasa baku, tetapi bahasa semi baku aja cukup.
Yang paling penting itu proofreading. Aku kalau menulis blog, pasti aku baca 3-5x sebelum publish, dan pasti ada yang dikoreksi.
Intinya, jangan bikin bingung, to the point dan jelas maksudnya. :D — hindari misspelling terutama.
.-= Bantal´s last blog ..[Survey] Kapan Kamu Blogwalking / Reading? =-.
@Bantal,
ya, saya setuju, saya biasanya membaca 1-2x kali saja sebelum di publish
@imadewira, biar tidak ada kesalahan fatal, tapi terkadang meskipun sudah dibaca 2-3 kali, masih ada saja kesalahan penulisan/ada yang kurang :D
@Winarto,
nanti biar pembaca yang mengingatkan, maklum lah..
kenalan dulu baru komen!!
salam kenal ya mas!!
Kalau menurut saya alangkah lebih bagusnya kalau menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar (baku) sebagai bukti kecintaan kita pada bahasa indonesia, tapi kalau tidak memungkinkan, ya….ya penting mudah dimengerti pembaca.
.-= Andrik Sugianto´s last blog ..Be Yourself!! =-.
@Andrik Sugianto,
salam kenal kembali, terima kasih sudah mampir :-)
Betul sekai Bli..kita harus bisa menjadi diri sendiri dan menghargai Bahasa Indnesia yang baik dan benar.
Terimakasih telah berkenan Berbagi Kata Bersama…
.-= Tusuda´s last blog ..6 KIAT POLA KERJA MENUJU HASIL PEKERJAAN YANG BERMANFAAT =-.
@Tusuda,
ya benar juga
Setuju banget Mas. Banyak saya lihat blogger dari daerah tertentu cenderung menggunakan gaya bahasa daerahnya. Itu bisa membatasi jumlah pembaca blognya sendiri. Seyogyanya memang harus berusaha menulis sesuai tata bahasa Indonesia yang baik (tidak harus benar sih).
Ya itu tadi, agar lebih menjangkau pembaca secara lebih luas lagi.
.-= iskandaria´s last blog ..5 Tips Membuat Artikel Anda Terasa Unik dan Mengesankan =-.
@iskandaria,
benar, tetapi sebenarnya kembali lagi pada tujuan blogger tersebut, apakah dia ingin mendapat lebih banyak pembaca atau tidak.
@iskandaria, Ada blog yang berbahasa Jawa/Bahasa Bali/khusus bahasa tertentu?
mungkin yang paling penting itu menghindari bahasa alay… betul gak pak? hehe
.-= wahyu´s last blog ..Seorang Pengamen Seniman =-.
@wahyu,
ya, itulah maksud saya :-)
@wahyu, betul..betul..betul
weh weh info yang bagus mas
@and1k,
terima kasih
kalau sudah terbiasa sms secara otomatis kita tidak sadar bahwa singkatan kata kita terapkan di postingan. :D
.-= sewa mobil di surabaya´s last blog ..Merawat Mesin Diesel (Truck) =-.
@sewa mobil di surabaya,
sepertinya tidak juga kok, tergantung kebiasaan saja.
@sewa mobil di surabaya, Tidak juga :P
Saya lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
@Winarto,
cocok jadi guru bahasa Indonesia :-)
I enjoy this site, it is worth me coming back
saya masih tetep “My Blog, My Rules”. Yang penting kitanya dulu yang enjoy. Masalah nanti gaya menulis, nanti akan terbentuk dengan sendirinya…
.-= Deddy´s last blog ..Ketika Irama Genderang Berubah, Ubahlah Tarianmu =-.
@Deddy,
setuju banget.. saya rasa setiap orang/blogger memiliki gaya menulis sendiri-sendiri :-)
Hello, to make friends, to take a look at my blog!
.-= cmacw´s last blog ..Calm, is way to keep in good health =-.
@cmacw,
hello…
**ini spam bukan ya?
yang penting bahasa sendiri yang di mengerti orang lain..
kalo bahasa sendiri tapi orang lain gak ngerti..
@narsis,
sebaiknya keduanya sama-sama mengerti, hehe
Gaya menulis saya rasanya berubah-ubah, tergantung topik tulisan. Jika topiknya umum saya lebih menggunakan kata saya, jika privat biasanya ceplas-ceplos dengan kata aku :D
.-= Cahya´s last blog ..Publikasi Update Blog Otomatis ke Plurk =-.
@Cahya,
saya dimana-mana tetap pakai kata “saya” :-)
tapi, pada akhirnya bahasa adalah sarana saja. kalo mmg target blognya mengerti tulisan yg dimaksud ya sah-sah saja gaya bahasa apa saja.
cuma itu jd segmented. mending pake bahasa umum yg mudah dimengerti daripada bahasa khusus yg bikin bingung..
.-= a!´s last blog ..Berkaca, Berencana, Bekerja! =-.
@a!,
setuju, itu poinnya
Bahasa memang menentukan seorang blogger untuk patut kuikuti atau tidak :)
Paling males kalau ada blogger yang postingannya menggunakan bahasa Alay yang susah dibaca itu :((
.-= DV´s last blog ..Hakikat Doa =-.
@DV,
sama, saya juga males berkunjung ke blog dengan bahasa seperti itu, dan kalau terlanjur berkunjung kadang saya meninggalkan jejak seadanya, hehe
menulis dg gaya sendiri. gaya bahasa sendiri juga dung mas, jadi ndak perduli sama eyd asal bahasa yg ia tulis masih di mengerti hihihi
asal jangan makai tulisan alay versi abg yg besar kecil disingkat singkat lagi :)
.-= geblek´s last blog ..Hidup Harus Seimbang =-.
@geblek,
yup, menurut saya juga tidak harus sesuai EYD :-)
Selamat sore,Pak Made.
Maaf,baru kunjung lagi ke sini.
Sebagai pemula, saya berterima kasih atas tulisan ini.
Menulis dgn gaya bahasa sendiri dan usahakan menggunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar.
Sebagai org Indonesia timur,saya memang kesulitan memahami kata2 yg ditulis dlm beberapa blog yg saya kunjungi.
Pada kolom komentar pun demikian.
Apalagi,bila menemukan singkatan2 yg tdk lazim.
Terima kasih sudah berbagi dan mengingatkan.
@BENY KADIR,
terima kasih sudah berkunjung kembali kesini :-)
yang sulit itu dia bang, menulis sesuatu yang disukai pembaca
.-= jaya´s last blog ..Foto Unik Dampak Gerhana Matahari =-.
@jaya,
mungkin bisa dimulai dengan menulis apa yang kita sukai
iya, lebih baik menulis dengan detail karena pembaca blog kan belum tentu orang satu daerah dengan kita, kecuali memang blog khusus daerah tertentu yang ngerti orang tertentu juga.
.-= mendidik anak´s last blog ..Cara sederhana agar anak rajin belajar =-.
@mendidik anak,
yup, tergantung tujuan ngeblog-nya sih
bg q sbs mgkn y bhs yg dignkn tu yg simpl & sgkat. :p
.-= PanDe Baik´s last blog ..Cara Mudah untuk mengingat Ratusan Teman di FaceBook =-.
@PanDe Baik,
alay mode on :p
hwadooh…lha klo saya justru campur aduk tuh Bli :lol:
jadi kadang pakai bahasa baku yang super serius kadang bahasa lokal yang medok :roll:
.-= cah ndeso´s last blog ..Striptease Gaya Baru =-.
@cah ndeso,
yup, yang penting tetap proporsional sih
Terimakasih tipsnya pak..
Bermanfaat untuk pemula seperti saya ini.. hehe..
memang bener sih, menulis di blog dgn gaya bahasa sendiri tetapi sudah umum di mengerti banyak orang memang lebih luwes rasanya karena secara tdk langsung atas apa yg kita tulis terasa sedang bicara kepada orang banyak padahal hanya bicara lewat tulisan saja.
saya setuju bang, bahasa yang lebih umum di mengerti banyak orang memang lebih enak dan bikin betah membacanya.
iya,,
unee kurang suka dengan gaya penulisan dengan menggunakan kata-kata yang disingkat
tapi,,kenapa y,,banyak guru-guru sekarang,bahkan guru bahasa indonesia sering menggunakan kata-kata yang disingkat. seperti kata ” yang ” menjadi “Yg”.terus kata-kata yang diulang penulisannya berubah menjadi,misalnya : “jangan-jangan” menjadi “jangan2”.
aduh,,unee pening deh…